Multi-styled Text Generator at TextSpace.net
Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

asal mula terbentuknya bumi

Ada cerita mengatakan bahwa bumi dibentuk pada saat sebuah bintang hampir bertabrakan dengan matahari kemudian berdampak terhadap ada ‘sesuatu’ yang menarik keluar dari permukaan matahari berupa gelombang gas yang amat besar. Gas ini kemudian pecah menjadi beberapa bagian yang mendingin dan memadat kemudian membentuk planet-planet termasuk bumi.

Dan menurut ahli geologi, bumi terbentuk kira-kira 4500 juta tahun lalu! Lama banget! Dan dikatakan planet ini (bumi) merupakan lautan api yang mendidih dari batuan cair dan gas yang menyala dan mematikan! Secara bertahap muka bumi mendingin sehingga akhirnya terbentuk kerak bumi. Belum ada kehidupan selama 1000-2000 juta tahun pertama. Dan kira-kira 1500 juta tahun lalu dimulailah suatu kehidupan seperti ganggang laut. Tumbuhan ini menghasilkan zat asam (gas) yang sangat penting bagi kehidupan.

Tidak ada satupun makhluk hidup yang dapat berkembang tanpa zat asam. Pada awalnya zat asam diserap oleh laut dan batuan, kemudian terbentuk di atmosfir. Zat asam yang berada jauh di atas bumi diubah oleh sinar matahari menjadi lapisan ozon, dan lapisan inipun menyerap sinar ultraviolet yang amat berbahaya bagi kehidupan manusia. Di bumi, zat asam membentuk kehidupan. Sementara benua-benua bergerak lambat mengikuti gerak kerak bumi, dan berinteraksi membentuk benua baru dan pecah menjadi beberapa benua kecil. Sementara benua-benua tersebut saling tabrak sehingga terjadi pelipatan kemudian membentuk pegunungan dan seterusnya…

Kurang lebih 35 juta tahun lalu jaman es terakhir menutupi belahan bumi utara, dan akhirnya ‘manusia kera’ muncul sebagai ‘leluhur’ kita kira-kira 25 juta tahun lalu. Dan seterusnya, dan seterusnya, sehingga kondisi bumi seperti yang sekarang. (diambil dari berbagai sumber)

tata surya


asal usul tata surya



Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.

Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.

Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.

Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.

Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :

Hipotesis Nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.


Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.


Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.

Sejarah penemuan

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) sebelumnya. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.

Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya

Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.

Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.

Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).

Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.

Daftar jarak planet

Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:

57,9 juta kilometer ke Merkurius
108,2 juta kilometer ke Venus
149,6 juta kilometer ke Bumi
227,9 juta kilometer ke Mars
778,3 juta kilometer ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer ke Uranus
4.497,0 juta kilometer ke Neptunus

Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.

Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.

samudra atlantik

Samudra Atlantik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas





Samudra Atlantik adalah samudra terbesar kedua di dunia, meliputi sekitar 1/5 permukaan Bumi. Kata Atlantik berasal dari mitologi Yunani yang berarti "Laut Atlas".

Samudra ini berbentuk huruf S, memanjang dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, terbagi dua oleh garis khatulistiwa menjadi Atlantik Utara dan Atlantik Selatan. Dibatasi oleh Amerika Utara dan Amerika Selatan di bagian barat samudera dan Eropa dan Afrika di bagian timur samudra.

Samudra Atlantik berhubungan dengan Samudra Pasifik, di bagian utara bumi melalui Samudra Arktik dan di bagian selatan bumi melalui Lintasan Drake. Hubungan buatan manusia antara Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik dibuat melalui Terusan Panama. Batas antara Samudra Atlantik dengan Samudera Hindia di bagian timur, dibatasi pada garis 20° Bujur Timur. Batas antara Samudra Atlantik dengan Samudra Arktik adalah garis dari Greenland ke Svalbard di sebelah utara Norwegia.

Samudra Atlantik seperti terlihat dari pesisir barat Irlandia pada hari yang cerah.

Mencakupi sekitar 20% permukaan Bumi, Samudra Atlantik berada di urutan kedua terbesar dalam segi ukurannya setelah Samudra Pasifik. Bersama dengan lautan di sekitarnya ia mempunyai luas sebesar 106.450.000 km²; jika lautan di sekitarnya tidak dihitung, luasnya 82.362.000 km². Jumlah wilayah yang mengalir ke Samudra Atlantik lebih besar empat kali daripada Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia. Volume Samudra Atlantik dengan lautan sekitarnya adalah 354.700.000 km³ dan tanpanya adalah 323.600.000 km³.

Kedalaman rata-rata Samudra Atlantik, dengan lautan di sekitarnya adalah 3.332 m (10.932 kaki); tanpanya adalah 3.926 m (12.877 kaki). Kedalaman terbesar, 8.605 m (28.232 kaki), berada di Palung Puerto Riko. Lebar Samudra Atlantik beragam, dari 2.848 km (1.769 mil) di antara Brasil dan Liberia hingga sekitar 4.830 km (3.000 mil) antara Amerika Serikat dan sebelah utara Afrika.

Samudra Atlantik mempunyai pesisir pantai yang tak beraturan (ireguler) yang dibatasi berbagai teluk dan lautan, termasuk Laut Karibia, Teluk Meksiko, Teluk St. Lawrence, Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut Utara, Laut Baltik, dan Laut Norwegia-Greenland. Pulau-pulau di Samudra Atlantik termasuk Svalbard, Greenland, Islandia, Rockall, Britania Raya, Irlandia, Fernando de Noronha, Azores, Kepulauan Madeira, Kepulauan Canary, Tanjung Verde, Bermuda, Hindia Barat, Ascension, St. Helena, Tristan da Cunha, Kepulauan Falkland, dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan.

Samudra Atlantik

lapisan bumi

BATU


Menurut asal usulnya batu-batuan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok utama, batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan. Bakuan beku terbentuk oleh lava yang mencapai permukaan selama letusan gunung berapi lalu menjadi dingin. Batuan sedimen berunsurkan butir-butir batu dari batuan yang sudah ada, kemudian diangkut dan diendapkan oleh angin, sungai, gletser atau es, dan unsur samudra. Batuan malihan berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang berubah susunan dan rupanya akibat tekanan dan bahang.

Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Batuan yang agak keras atau tahan seperti granitdan batu sabak, merupakan bahan bangunan yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan. Pualam, suatu batuan keras, mengkilat dan berpola-pola, penggunannya bermaca-macam, baik untuk bangunan maupun hiasan. Batu gamping dan tanah liat merupakan bahan baku pembuatan semen.

Basal

Granit

Andesit

Batu Apung

Sekis grafit

Genes

Sekis klorit

Batu sabak

Mineral adalah unsur an organik pembentuk batu-batuan. Ada berbagai jenis mineral, pembedanya berdasarkan kilap, kekerasan, warna, warna gores, ira (belahan), pecahan, dan berat jenisnya. Sebagian besar batuan mengandung dua atau tiga mineral, tetapi beberapa hanya mengandung beberapa macam saja.

Nama dan sifat kelompok batuan ditentukan oleh kandungan dan proposi mineralnya. Karena setiap kelompok mineral berkaitan dengan jenis khusus batuan, maka sifat ini sangat memudahkan ahli geologi dalam mengenali batuan.


LAUT


Model relief dasar laut

Seperti sungai, laut pun mengikis dan mengauskan permukaan bumi dengan aliran dan kekuatan gelombang. Gelombang mengangkut bahan kikisan, mengendapkan muatannya di dasar laut yang membentuk strata sedimen.

Ada banyak jenis pantai: curam, berpasir, landai dan berkarang. Ciri pantai dapat disebabkan oleh gabungan beberapa faktor sebagai berikut : ulah gelombang, kelandaian pantai, sifat batuan pantai, perubahan ketinggian permukaan tanah dan laut, kegiatan vulkanik, dan pembentukan koral.

Seperti permukaan daratan dasar laut pun mempunyai relief, misalnya paparan benua, lereng benua, punggung dan plato samudra, dan palung samudra. Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari semua gejala yang berhubungan dengan lautan. Penelitian oseanografi juga menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan seperti peranti sonar pengukur gema. Suara dipancarkan ke dasar lautuntuk menentukan kedalamannya, dan dan kedalaman ini tercatat bila suara itu terpantulkan. Batuan dasar laut juga dikumpulkan, kemudian diperiksa oleh para ahli geologi. Dasar laut mengandung kekayaan sumber alam yang berharga bagi manusia, seperti batu bara dan minyak bumi.



DANAU


Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau yang luas kadang kala dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral. Ada banyak sekali tipe danau, dan umumnya dikelompokkan menurut asal usulnya. Sejumlah besar danau di dunia terbentuk oleh gletser dan lembaran es. Beberapa danau terbentuk oleh angin atau air hujan, sedang lainnya aleh gerakan bumi atau kegiatan vulkanik.Danau itu sangat berbeda-beda ukuran dan dalamnya, tergantung pada cara terbentuknya.

Danau Toba merupakan

contoh danau kaldera

Laut Galilea merupakan contoh

danau bendungan lava

Danau Tofutsu (Jepang) adalah

danau delta

Danau kawah di Oregon

merupakan contoh danau kawah

Danau yang disebabkan oleh kegiatan vulkanik

  • Danau kaldera terbentuk bila di dalam kaldera atau bagian tengah gunung berapi yang runtuh terkumpul air. Danau ini umumnya bulat dan dalam. Danau Toba di Sumatera adalah suatu danau kaldera.

  • Danau kawah terbentuk bila dalam kawah, atau lubang bulat mirip corong di puncak gunung berapi terkumpul air. Contohnya ialah danau kawah di Oregon ( Amerika Serikat ).

  • Danau bendungan lava terbentuk bila aliran lava gunung berapi menyumbat lembah sungai dan menyebabkan terbentuknya danau. Contohnya adalah Laut Galilea di Timur Tengah.

Danau yang disebabkan oleh pengikisan

  • Danau gletser terbentuk bila gletser dan lembaran es mengeruk permukaan bumi dan membentuk ceruk. Kemudian ceruk ini terisi air dan membentuk danau. Contohnya ialah Danau Leman (Swiss dan Perancis).

  • Danau Lekukan gurun terbentuk di daerah kering tempat angin menghasilkan lekukan. Bila dasar lekuk tersebut mencapai muka air tanah, maka terbentuklah sebuah danau. Contohnya ialah oase gurun di seluruh dunia.

Danau yang dihasilkan oleh sungai dan laut

  • Danau tapal kuda dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.

  • Danau delta terbentuk di sepanjang pantai yang arus pantainya mengendapkan pasir dan membentuk gosong pasir. Akhirnya, gosong pasir itu sama sekali memisahkan sebagian kecil laut, dan dengan demikian membentuk laguna. Delta-delta terbesar di dunia mempunyai danau delta atau laguna.

Danau yang dihasilkan oleh gerakan bumi

  • Danau sesar terjadi jika persesaran di kerak bumi, maka terbentuklah lekukan atau lembah retak yang kemudian dapat menjadi danau. Contonya ialah Danau Malawi di Lembah Retakan Afrika Timur.

10 macam galaksi

The Sombrero Galaxy



Black Eye Galaxy



2MASX J00482185-2507365 occulting pair



The Whirlpool Galaxy



Grand spiral galaxy



Supernova 1987A



Galaxy NGC 1512



Galaxy NGC 3370



M81



Hoag's Object


alam semesta

GALAKSI


Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kira-kira terdapat 200 milyar bintang.

Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Bima Sakti

Bima Sakti dilihat dari samping

Para ahli astronomi mengetahui bahwa selain Bima Sakti terdapat banyak galaksi lain. Beberapa diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Sekelompok galaksi bersama-sama membentuk galaksi besar.

Bintang terdekat jauhnya 4,3 tahun cahaya. Pada waktu malam terang dapat dilihat galaksi Andromeda yang jauhnya sekitar 1900000 tahun cahaya.

TATA SURYA


Jarak antara planet

Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri. Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.

Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk kelompok empat planet yang kecildan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-ratanya empat atau lima kali kerapatan air.

Planet dan satelitnya

Yupiter, Saturnus dan Neptunus jauh lebih besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas kali jari-jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari 60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta Saturnus mempunyai banyak satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa Pluto lebih kecil dari Mars.



MATAHARI


Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya terdiri dari Matahari, sembilan planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan mengedari matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari yang menyilaukan, tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut Fotosfer. Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer. Untain hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke antariksa dari Kromosfer. Untaian ini disebuah Prominensa. Sekeliling kromosfer terdapat lapisan gas lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai bercak-bercak suram yang disebut bintik matahari. Ini dapat dilihat dengan teleskop khusus.

Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi. Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu dipusat 150000000 K.

Bintik matahari adalah bercak suram yang tampak di fotosfer matahari. Itu disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di tengah bintik matahari kurang lebih 40000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima fotosfer normal. Beberapa bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengah Bumi. Bentuknya bermacam- macam. Bila dilihat dengan telescop khusus, tiap-tiap bintik matahari terdiri dari petak suram ditengah serta dikelilingi daerah yang klebih terang. Bintik matahari sebenarnya adalah badai massa gas elektrik yang berpusat-pusat. Dalam gerakannya melintasi permukaan matahari, bintik tersebut menciptakan kegaduhan magnetik yang besar dan mempengaruhi peralatan elktrik dan magnetik di Bumi.

Korona sewaktu adanya bintik Matahari

Korona sewaktu ada sedikit bintik Matahari

Kromosfer ialah lapisan gas merah kira-kira setebal 10000 km, bagaikan atmosfer Bumi.Prominensa terdiri dari awan hidrogen yang terlempar melampaui kromosfer ke korona. Korona ialah awan gas sangat tipis, warnanya hijau mutiara, kekuning-kuningan, dan hanya terlihat pada waktu terjadi gerhana matahari total.

Prominensa

Bintik matahari besar dan jumlahnya berubah-ubah dalam daur sepanjang sebelas tahun dan berpengaruh terhadap kegiatan matahari. Pusat suram bintik matahari disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih terang yang disebut Penumbra. Korona, Prominensa, dan Kromosfer hanya nampak selama gerhana matahari. Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh kecermelangan fotosfer. Ketiganya dapat diamati oleh alat Koronagraf, yakni telescop khusus yang menghilangkan sinar menyilaukan dari fotosfer.



BINTANG


Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar dengan cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang daripada matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu hanya nampak sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri dari gas atau sebagian gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut. Ada kabut lain yang terdapat di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.

Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi Orion, garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang merah yang sangat besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah. Antares di rasi scorpio, besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang-bintang ini lebih rendah dari pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan Antares 35000 C. Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya 150000000 C.

Bintang yang lebih kecil dari

matahari

Bintang-bintang lain, seperti Sirius B di dalam rasi Canis Mayor, garis tengahnya kurang dari seperenam puluh garis tengah matahari. Dengan demikian Sirius B bahkan lebih kecil daripada Yupiter, dan kira-kira separuh ukuran Neptunus. Tetapi Sirius B berpijar cemerlang dengan cahaya putih kebiru-biruab, dan suhunya sangat tinggi, yakni 150000 C.

Jadi ukuran dan suhu bintang beraneka ragam. Bintang kerdil ialah bintang yang tak mengerut lagi, tetapi lambat laun kehilangan bahangnya. Matahari ialah sebuah bintang kerdil kuning. Raksasa merah dan kerdil putih adalah bintang yang jauh lebih tua daripada matahari.

Bintang yang lebih besar dari matahari



BULAN


Fase Bulan

Bulan adalah tetangga terdekat Bumi dalam antariksa. Bulan juga benda paling cemerlang dalam langit malam, bukankarena terdiri dari gas menyala seperti matahari, melainkan karena memantulkan cahaya matahari. Pada beberapa malam bulan berupa bola sempurna ynag bercahaya, sedangkan pada malam lainhanya berupa sepotong perak. Namun demikian bentuk dan ukuran bulan tak berubah. Yang berubah hanyalah penampakkannya, sepadan dengan bertambah dan berkurangnya permukaan bulan yang disinari matahari. Perbahan panampakkan bulan disebut fasa.

Tatkala bulan berada diantara Bumi dan Matahari, sisinya yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga bulan tidak tampak. Fase gelap Bulan ini dinamakan Bulan Muda.

Bulan

sabit

Bulan sesudah lima hari

Bulan sesudah sepekan

Bulan sesudah 10 hari

Bulan sesudah 13 hari

Bulan

purnama

Segera sesudah bulan muda, bulan sabit yang mirip benang terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi semakin lebar hari demi hari hingga menjadi Bulan separuh. bUlan dikatakan mengembang bila ukurannya nampak bertambah besar. Fasa ini disebut pekan pertama. Kira-kira tujuh hari sesudah pekan pertama, atau 14 hari sesudah bulan muda, bulah telah berpindah ke suatu titik, sehingga bumi terletak diantara bulan dan matahari. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi nampak; fasa ini dinamakan bulan purnama. Bulan purnama ini tepat berlawanan dengan bulan muda. Bulan terbit pada langit sore di timur dan tenggelam di barat sekitar matahari terbit.

Sesudah bulan purnama, bulan mulai menyusut (menjadi lebih kecil), melewati tahap bulan separuh, yang disebut pekan terakhir, dan akhirnya kembali fasa bulan muda. Bulan separuh yang bertambah besar disebut bulan separuh yang sedang menggembang. Bulan yang menciut disebut bulan separuh yang lagi menyusut.

Bulan memerlukan 29½ hari untuk menamatkan satu peredaran mengelilingi Bumi. Bulan berjalan bersama bumi selama bumi mengedari matahari. Namun sewaktu terbit dan tenggelam gerakannya seolah-olah dari timur ke barat, karena putaran bumi lebih cepat daripada peredaran bulan mengelilingi bumi.